Pelatih legendaris asal Thailand, Witthaya Laohakul, menyarankan Indonesia untuk merekrut seorang direktur teknik dari negara dengan tradisi sepak bola maju.

Menurutnya, hal tersebut akan mengangkat prestasi persepakbolaan Indonesia Ini masa yang akan datang.

Direktur Teknik tersebut kemudian didaulat sebagai penasihat untuk mengembangkan persepakbolaan Tanah Air.

Witthaya Laohakul mengatakan, kualitas pelatih bukan penentu utama tingkat kesuksesan persepakbolaan suatu negara. Dia berpandangan, pelatih hebat akan terbuang percuma apabila tidak didukung dengan kualitas pemain yang mumpuni.

Sebagaimana diketahui, prestasi sepakbola Indonesia dan Vietnam membaik di bawah pelatih asal Korea Selatan. Namun, Witthaya Laohakul meyakini prestasi Indonesia dan Vietnam bakal lebih baik jika Direktur Teknik dari negara top dunia ikut andil di dalam federasi.

Baca Juga:   Punggawa Timnas Indonesia Ricky Kambuaya Mulai Dilirik Klub Malaysia: Sudah Deal?

Menurutnya, siapapun yang menjadi pelatih akan tetap membutuhkan kualitas pemain jempolan untuk mendukung taktik dan strategi yang diterapkan.

“Masalahnya bukan pada pelatih Korea atau Jepang, tetapi pada kualitas dan pola pikir pemain. Pelatih bagus juga membutuhkan pemain yang bagus,” kata Witthaya Laohakul, Kamis (28/7/2022),

Pria yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik Chonburi FC itu menegaskan, kehadiran seorang direktur teknik akan menopang prestasi sepak bola suatu negara sesuai dengan yang diharapkan.

Baca Juga:   Skuad Garuda Di Piala AFF 2022, Egy-Witan Susul Jordi Amat Dan Sandy Walsh

“Federasi sepakbola di Asia Tenggara juga harus tertarik untuk mengundang Direktur Teknik dari luar negeri. Kehadiran mereka sangat membantu perkembangan sepakbola sebuah negara,” kata Witthaya Laohakul.

Sementara itu, jabatan Direktur Teknik PSSI dipegang Indra Sjafri sejak 2020. Lantas, apa saja tugas Direktur Teknik PSSI?

Menurut penuturan Indra Sjafri, setidaknya ada enam tugas utama Direktur Teknik PSSI. Sebut saja mengedukasi pelatih, pembentukan Asosiasi Provinsi (Asprov Development), pembentukan atlet muda, Timnas, Sepakbola Wanita dan Grassroots.

Sedangkan di Indonesia sendiri, Indra Sjafri lebih memprioritaskan program grass root sebagai Fokus utama pengembangan sepak bola yang dicanangkan PSSI.

“Program grassroots menjadi prioritas kami. Sebab, di sana menjadi pondasi atau fundamental sepak bola Indonesia ke depan,” kata Eks pelatih Timnas Indonesia U-19 dan Timnas Indonesia U-23 tersebut.

Semoga saja kesuksesan Indra Sjafri bersama timnas U-19 Indonesia menular pada tugas barunya sebagai Direktur teknik sepak bola PSSI.

(Editor/Fathur Rozi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan