Tugas berat nampaknya diemban oleh Shin Tae-yong, pelatih berusia 51 tahun ini menjadi juru taktir di semua kelompok umur termasuk senior, dan diberi harapan besar dari lembaga terkait.

Shin Tae-yong mendapatkan kepercayaan penuh dari para pendukung sepak bola Indonesia usai membawa Timnas Indonesia tampil mengesankan di Piala AFF 2020.

Usai kompetisi tersebut, kini Shin Tae-yong fokus melatih Timnas Indonesia U-19 yang sedang lakoni pemusatan latihan di Korea Selatan, TC dilakukan untuk persiapan Piala Dunia U-20.

Sedang sibuk mengatur Timnas Indonesia U-19 dan memang perkembangannya terlihat, Shin Tae-yong tak lama lagi akan fokus ke Timnas Indonesia U-23 yang akan bermain di Sea Games 2021.

Menpora memberi tanggung jawab yang sangat besar kepada Shin Tae-yong, Zainudin Amali selaku pengurus Menpora memberi tugas untuk skuad Garuda raih medali emas di kompetisi itu.

Medali emas sangat sulit untuk didapatkan mengingat lawannya bukan negara yang mudah, ditambah lagi Vietnam nantinya akan menjadi tuan rumah di kompetisi ini.

Perlu diketahui, Asian Games 2021 akan digelar pada bulan September tahun ini, sedangkan Shin Tae-yong selaku pelatih masih fokus dengan Timnas U-19.

“Targetnya emas dan itu Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan) sudah tahu. Makanya mereka sudah siap dipelatnaskan dan kabarnya akan dibawa ke Korea bersama.”

“Jadi semua yang diumumkan ini target emas semua,” kata Amali kepada pewarta.

Tak main-main, Menpora ancam tak kirim skuad Garuda ikuti Asian Games apabila bermain buruk di Sea Games 2021.

“Kemungkinan tidak dikirim (ke Asian Games 2022)? Jika anjlok betul akan kami pertimbangkan. Makanya kalau ditanya target harus emas, emas, emas,” ucap Menpora

Bagi Amali, tak ada alasan untuk tidak menancapkan target emas kepada setiap cabang olahraga karena sudah melalui peninjauan data.

“Semua dipanggil kok. Jadi Binpres dulu, jika tim review tak yakin, maka (panggil) manajernya, lalu pelatihnya. Atletnya sih belum sampai dipanggil.”

“Jadi kita harus lakukan ini. Memang saya dibenci orang tapi saya harus melakukan ini untuk kebaikan olahraga Indonesia.”

“Kalau saya hanya menyenangkan saja, olahraganya tidak maju, dosa saya,” kata Amali.

(Editor/Gamin Min)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan