Nasib buruk diterima oleh Sandy Walsh, membela KV Mechelen melawan Gent sang pemain dikonfirmasi terkena cedera parah yaitu patah tulang selangka, hal ini juga berdampak untuk Timnas.

Timnas Indonesia sendiri sedang menjalani Sea Games 2021 dan bersiap untuk kualifikasi Piala Asia 2023 yang akan digelar pada bulan Juni tahun ini.

Dengan cedera yang dialami Sandy Walsh maka besar kemungkinan ia akan absen membela Timnas Indonesia, PSSI sendiri sebelumnya mengupayakan sang pemain agar segera dinaturalisasi.

Sandy Walsh menderita patah tulang selangka saat membela Mechelen melawan Gent pada Minggu (8/5) dini hari WIB.

Dilaporkan dari Instagram Mechelen bahwa hasil scan di rumah sakit pada Minggu (8/5) malam menunjukkan jika Walsh menderita patah tulang selangka.

“Sandy Walsh akan mengakhiri musim ini lebih cepat. Patah tulang selangka adalah vonis yang didapat setelah pertandingan kemarin,” tulis Mechelen dalam keterangannya di akun Instagram.

Mechelen menyatakan pihaknya akan kembali mengupdate perkembangan soal kondisi Walsh.

“Pemeriksaan lanjutan akan berlangsung besok dan kami akan memberikan informasi soal kemungkinan akan dilakukan operasi,”

Baca Juga:   Ketagihan Bela Timnas Indonesia, Sandy Walsh: InsyaAllah Saya Siap untuk Duel Lawan Brunei

Saat menghadapi Genk, Walsh yang menjadi starter harus ditarik keluar pada menit ke-46 usai mengalami cedera.

Dengan cedera parah yang dideritanya, Sandy Walsh mengakhiri musim bersama KV Mechelen lebih cepat, ia juga terancam tak bisa debut bersama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia.

Padahal sang pemain sudah dinanti-nantikan untuk bergabung dengan skuad Garuda dan bermain di Kualifikasi Piala Asia 2023, sang pemain sendiri juga menginginkan hal itu.

“Kami akan memainkan tiga pertandingan di babak kualifikasi ketiga Piala Asia 2023. Sayangnya bukan di Indonesia, tetapi di Kuwait.”

Bermain di Stadion Internasional Jakarta yang baru adalah sesuatu yang sangat saya nantikan,” ucap Walsh dikutip laman Het Nieuwsblad.

“Ambisinya adalah lolos ke turnamen besar untuk pertama kalinya sejak 2007. Sesuatu yang dirindukan seluruh negeri.”

Hal ini juga mengancam karier Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia, karena coach Shin dituntut untuk segera memberi prestasi bersama skuad Garuda.

(Editor/Yusril Fahmi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan