Sandy Walsh kini menjadi perbincangan para suporter sepak bola Indonesia lantaran ia sangat ingin dinaturalisasi dan menjadi Warga Negara Indonesia.

Bukan tanpa alasan warganet atau suporter Indonesia memujinya, ia memiliki karier cemerlang dan masih berumur produktif namun bertekad ingin mengabdi ke Indonesia.

Disela-sela ia sedang fokus untuk memburu tiket kompetisi di Eropa, Sandy Walsh bahkan menyempatkan waktu untuk bertemu dengan Hasani Abdulgani saat itu.

Proses naturalisasi kini semakin dekat, dua pekan sebelumnya bapak Hasani menemui Sandy Walsh dan Jordi Amat untuk urus berkas.

“Mereka juga meyakinkan saya, Presiden Indonesia [Joko Widodo] berada di belakang kedatangan saya. Dia secara pribadi menyetujui dokumen naturalisasi saya,” ungkap Walsh dikutip laman Het Nieuwsblad.

“Presiden ingin menghembuskan kehidupan baru ke dalam sepakbola Indonesia, dan dikatakan sangat senang dan terkesan dengan para pemain Eropa berakar Indonesia ingin datang, dan membela warna negaranya.”

“Saya harus tampil di hadapan presiden dan pejabat lainnya dengan pakaian adat Indonesia. Di sana saya harus mengambil sumpah, mencium bendera, dan menyanyikan lagu kebangsaan. Baru setelah itu saya akan menerima paspor, dan saya bisa berlatih dengan tim.”

Lakukan persiapan untuk menyambut acara tersebut, Sandy Walsh pelajari bahasa di Kedutaan Besar Indonesia dan amati perkembangan kompetisi Liga 1 Indonesia.

“Saya telah mengambil pelajaran bahasa Indonesia setiap hari Selasa di kedutaan di Brussel selama sebulan. Selain itu saya juga mencoba menenggelamkan diri ke dalam budaya Indonesia sebanyak mungkin dengan melakukan penelitian sendiri dan menonton film dokumenter,” beber Walsh.

“Saya bahkan mulai mengikuti liga sepakbola lokal. Semua hal yang penting untuk mendapatkan koneksi antara internasional dan lokal sesegera mungkin.”

Meski ia tau bahwa suporter Indonesia akan menyerangnya apabila ia tak bisa tampil dalam artian bermain dengan baik, namun itu tak menghalanginya membela Timnas Indonesia.

Walsh menyadari statusnya sebagai pemain naturalisasi dan berkompetisi di Eropa bakal menjadi sorotan, termasuk tekanan yang diberikan publik sepakbola Indonesia. Namun ia sudah siap menghadapi segala konsukensi itu.

“Kami menjadi duta sepakbola Indonesia, dan berbagi pengalaman dengan pemain lokal sebanyak mungkin. Sepakbola sangat populer di Indonesia. Tapi jika Anda tidak tampil, Anda akan dihujat tanpa ampun. Jadi ada sedikit tekanan, tapi itu tidak menghalangi saya,” ucap Walsh.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan