Timnas Indonesia kini sedang gencar untuk merekrut para pemain yang mempunyai darah keturunan dan siap membela Timnas Indonesia, setidaknya sudah ada dua pemain yang serius.

Kedua pemain tersebut adalah Sandy Walsh dan Jordi Amat, kedua pemain tersebut bahkan sudah mengirim dokumen dan mengatakan kepada media tak sabar membela Timnas Indonesia.

Namun ada pemain yang juga tidak setuju dengan hal tersebut, Brylian Aldama cukup setuju dengan para pemain naturalisasi namun tetap dengan beberapa catatan, hal itu ia katakan melalui channel Youtube KR TV.

“Penting sih penting, tapi kan nggak harus semua yang punya darah keturunan, semua dinaturalisasi. Penting (pengalaman pemain keturunan), dengan catatan beberapa doang ya,” Brylian Aldama via Youtube KR TV, tayang Senin (14/02/22).

Berbeda dengan Bagus Kahfi, pemain yang kini membela FC Utrecht ini menolak keras adanya naturalisasi, menurutnya dari banyaknya orang di Indonesia masa tidak ada yang dipercayai.

“Kita kan punya 200 juta lebih penduduk Indonesia, sebesar itu, masa kita nggak bisa menemukan 23 pemain yang bisa membawa Indonesia lebih jauh lagi,” ucap Bagus Kahfi.

Baca Juga:   Resmi! PSSI Ajukan Diri jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023 Usai Diizinkan Jokowi

“Kita sebagai pemain juga percaya bahwa kita mampu untuk itu semua. Masa nggak ada (yang lolos kualifikasi), sampai harus naturalisasi pemain?” sebut Bagus Kahfi.

“Negara kita besar, pemain kita kan banyak, masa enggak percaya sama pemain-pemain Indonesia asli tanpa keturunan. Saya nggak ada masalah sama (pemain keturunan), tapi masa dari 200 juta lebih penduduk Indonesia, tidak bisa ke Timnas, kan pemain kita banyak banget,” ujar Bagus Kahfi.

Baca Juga:   Rencana PSSI untuk Shin Tae-yong Usai Piala AFF U-19 Ini Mendapatkan Banyak Komentar dari Netizen

Namun melihat fakta yang ada, pemain lokal Edo Febriansyah terbukti sulit bersinar bersama Timnas Indonesia, Bagus Kahfi sendiri masih kalah saing dengan para pemain Eropa di FC Utrecht.

Perlu kita lihat dahulu perkembangan sepak bola dari seluruh dunia, dengan Liga yang masih kesulitan dalam infrastruktur maka hal normal melihat Timnas Indonesia gunakan naturalisasi.

Sedangkan para pemain yang dinaturalisasi memang sejak kecil sudah mendapatkan latihan yang apik dan infrastruktur yang memadai.

(Editor / Gamin Min)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan