Efek penyerangan yang dilakukan Rusia pada Ukraina menyebar ke berbagai aspek salah satunya sepak bola. Akibatnya, federasi sepak bola Rusia (RFU) juga dikucilkan dari kancah sepak bola Eropa.

Hingga akhir-akhir ini muncul wacana mengejutkan yakni Rusia berniat pindah federasi ke Asia (AFC) untuk mengurangi tekanan publik pada persepakbolaan negeri Putin tersebut.

Pasalnya, tanggapan negara Asia terhadap tindakan operasi khusus  Rusia kepada Ukraina lebih netral dibandingkan negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika.

Wacana tersebut bersumber dari media RIA yang mengutip dari pernyataan presiden RFU Alexander Dyukov yang menyatakan minatnya terhadap sepak bola Asia.

Menurutnya Sepak Bola Asia merupakan masa depan.

“Baru beberapa bulan yang lalu, saya mengatakan bahwa Asia terlalu dini,” kata Alexander Dyukov dilansir BolaSport.com dari RIA.

“Tapi sekarang ini adalah kesempatan yang harus kita pertimbangkan.”

“Kami akan mempertimbangkan masalah Asia, saya tidak yakin apakah kami akan menerimanya, tetapi masalah ini perlu dipertimbangkan dan dibahas.”

Baca Juga:   Soal TC Timnas Indonesia di Bali, PSSI: Sandy Walsh dan Jordi Amat Bisa Gabung?

“Saya belum berbicara tentang “Ini dengan perwakilan Asia, karena ada UEFA, mereka menganggap kami anggota keluarga Eropa.”

“Kerja sama kami berlanjut. Kami menerapkan semua program.”

“Akan buruk bagi kami untuk memulai negosiasi di atas kepala mereka,” tutup Dyukov.

Sebelumnya, Upaya UEFA ini juga didukung oleh badan sepak bola tertinggi dunia yaitu FIFA.

UEFA dan FIFA telah menerbitkan pernyataan bersama sebelum Piala Dunia 2022 yang menskors semua klub Rusia, termasuk tim nasional, diskors dari partisipasi di semua kompetisi untuk waktu yang tidak terbatas.

Baca Juga:   Timnas Indonesia Dapat Kabar Buruk Jelang Sea Games 2021, Media Vietnam Ikut Campur

Rusia yang berhasil finish jadi runner-up Grup H Kualifikasi Piala Dunia 2022 pun dikeluarkan dari peserta play-off Piala Dunia Qatar 2022 waktu itu.

Asosiasi Sepak Bola Rusia pun menyatakan tidak terima atas keputusan UEFA dan FIFA tersebut dan mengajukan gugatan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga per 3 Maret 2022.

(Editor/Fathur Rozi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan