Timnas Indonesia bermain dengan sangat baik saat ini bersama Shin Tae-yong, tak lansung memikirkan bagaimana cara menjadi juara namun pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu fokus untuk mengubah sistem yang ada, salah satunya mengandalkan para pemain muda.

“Sebenarnya saya ke Indonesia untuk mengubah sistem sepak bolanya. Daripada terlalu menitikberatkan pada prestasi. Saya berpikir akarnya harus kuat, agar ke atasnya juga kuat,” ujar Shin Tae Yong.

“Tidak bisa hanya membebankan prestasi di kancah senior kepada pelatih. Sebelum saya masuk, Indonesia adalah tim dengan rata-rata pemain tertua di Asia Tenggara. Tapi sekarang di tangan saya rata-ratanya 21,5 tahun. Tim seniornya rata-rata berumur 21,5 tahun. Saya benar-benar merekrut pemain-pemain muda,” ucap pelatih asal Korea Selatan itu.

Terbukti di Piala AFF 2020 Timnas Indonesia mengandalkan banyak pemain muda dan diluar dugaan Timnas Indonesia menjadi runner up dalam kompetisi tersebut padahal skuad Garuda menjadi tim termuda dalam kompetisi itu.

Para pemain muda mendapatkan jam terbang sejak di Piala AFF 2020, kini Shin Tae-yong tak perlu pusing lagi memikirkan siapa yang akan ia panggil dan mainkan untuk kompetisi Piala AFF U-23 2022.

Baca Juga:   Ngebet Bela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20, Ivar Jenner: Ini Kesempatan Besar

Kabar baik juga didapatkan oleh Timnas Indonesia, kini WADA sudah mencabut sanksi yang diberikannya kepada Indonesia, dengan begitu bendera Timnas Indonesia bisa berkibar kembali dan tentunya akan membuat pemain lebih bersemangat.

Karena memang sangat mengharukan melihat bendera Indonesia dan ia sebagai pahlawannya, dengan begitu Timnas Indonesia bisa saja menjadi juara.

“Kita patut bersyukur dengan pencabutan sanksi ini. Itu berarti kita bisa mengibarkan Bendera Merah Putih di ajang internasional,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dikutip dari laman resmi PSSI.

“Terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan semua yang terlibat sehingga saksi WADA ini akhirnya dicabut,” sambungnya.

Baca Juga:   Catat Jadwalnya! Timnas Indonesia Akan Hadapi Bangladesh dalam Laga Uji Coba

“Akan ada kebanggaan bagi siapapun kalau atlet bertanding kemudian menjadi juara dan Merah Putih berkibar. Alhamdulillah,” kata Iriawan.

“Dengan kejadian ini IADO harus profesional, jadi independen. Tidak boleh lagi pengurus yang dari cabor dan juga pemerintah. Jangan sampai ada yang menitipkan ini dan itu,” kata Menpora Zainudin Amali dikutip dari Bola Sport.

“Sekarang IADO sudah punya kantor sendiri di Kebayoran, tetapi anggarannya tetap didukung pemerintah. Kalau kebijakan tidak boleh ada campur tangan pemerintah,” papar Zainudin.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan