Ketua Umum Persipura Jayapura belum legowo dengan hasil musim ini, degradasi yang didapatkan timnya dirasa cukup janggal hingga melayangkan protes ke PSSI dan PT LIB.

Berada di peringkat 16 membuat Persipura Jayapura harus terdegradasi dari Liga 1 musim depan menyusul Persela Lamongan dan Persiraja Banda Aceh.

Benhur Tomi Mano selaku Ketua Umum Persipura Jayapura merasa timnya mendapatkan perlakuan yang tidak adil sehingga harus terdegradasi musim depan.

“Musim ini kita banyak rintangan dan halangan, diawali dulu saat jatah AFC, (jatah) kita justru diberikan PSSI ke klub lain,” kata BTM dalam dilansir dari Tribun-Papua.com, Kamis (7/4/2022).

“Sejak saat itu, kita mulai merasakan gejolak-gejolak yang lain, termasuk perlakukan tidak adil dan merata dari LIB hingga kami tidak ikut Piala Menpora,” sambungnya.

Benhur Tomi Mano bahkan berani mengatakan bahwasannya Exco PSSI sejak awal kompetisi sudah tau lebih dulu bahwa Persipura Jayapura akan terdegradasi musim ini.

“Kami menolak keinginan gelar kompetisi tanpa degradasi,”

“saat itu ada Exco PSSI yang juga pemilik Klub yang hubungi kami menyampaikan akan pinjamkan pemain asingnya bila kami dukung tanpa degradasi.”

Baca Juga:   Makin Terpuruk, Efek Kasus Ramai Tumakiek, Persipura Terancam Dibekukan 12 Bulan

“Kemudian saat kompetisi baru berjalan beberapa pertandingan,”

“ada Exco PSSI lainnya yang juga pemilik klub menghubungi kami dan menyampaikan seakan-akan sudah tahu bila kami akan degradasi.”

“Kemudian perlakuan tidak fair dan tidak adil dari LIB sehingga kita tidak hadir saat menghadapi Madura United,”

“hingga pertandingan terakhir kompetisi yang menurut kami janggal,” sambungnya.

Tak main-main, Benhur Tomi Mano telah resmi menempuh jalur hukum mengenai terdegradasinya Persipura Jayapura dari Liga 1 musim ini, Ketum PSSI tersebut merasa ada pelanggaran fair play.

Dua laga yang dicurigai adalah laga Barito Putera melawan Persib Bandung dan Persija Jakarta melawan PSS Sleman.

Baca Juga:   Baru Dapatkan Sponsor, Persipura Jayapura Akhirnya Gelar Latihan Perdana

“Kami mohon dukungan doa dan pengawalan dari publik sepakbola tanah air,”

“khususnya pecinta Persipura atas laporan kami yang sudah masuk ke badan yudisial federasi, sekiranya dapat membuahkan hasil, dan sesuai harapan kita,” ucap BTM.

“Harapan kita, komisi disiplin dan komite etik dapat bekerja adil, jujur dan transparan dalam investigasinya.”

“Kami mohon juga agar tidak ada intervensi dari pihak manapun, karena kita semua tahu bahwa Badan Yudisial adalah badan yang independen,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan