Timnas Indonesia sudah menemukan formasi yang apik bersama Shin Tae yong, terbukti di Piala AFF 2020 Timnas Indonesia bermain dengan sangat baik.
Meski cukup berani karena mengandalkan para pemain muda, namun keputusan Shin Tae-yong sangatlah tepat.
Para pemain yang bertanding mampu menerapkan formasi yang diinginkan pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu dengan sangat baik.
Bahkan skuad muda Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor telak 4-1 dan membuat Harimau Malaya pulang terlebih dahulu.
Mengalahkan Malaysia, Timnas Indonesia masuk ke semifinal melawan Singapura, meski di leg pertama kesulitan dan hanya bisa bermain imbang 1-1.
Namun di leg kedua Timnas Indonesia berhasil tampil sangat indah dan mengalahkan Singapura dengan skor 4-2.
Kemenangan tersebut membuat Timnas Indonesia lolos ke final bertemu dengan Thailand, sayangnya nasib buruk dialami oleh Timnas Indonesia.
Di leg pertama Pratama Arhan tidak bisa dimainkan akibat akumulasi kartu, Edo Febriansyah sebagai pemain pelapis tidak bisa tampil dengan baik.
Terbukti gol cepat Thailand karena kesalahannya yang terlalu mudah untuk dilewati dan menciptakan posisi yang kosong membuat pemain Thailand leluasa.
Dan akhirnya Timnas Indonesia kalah 4-0 di leg pertama, di leg kedua Timnas Indonesia bermain full team dan hasilnya berhasil menahan imbang 2-2.
Kerapuhan tersebut dijadikan catatan oleh Shin Tae-yong, oleh karena itu pelatih 51 tahun tersebut ingin naturalisasi segera dilakukan.
Tentu harapannya agar membuat skuad Timnas Indonesia kuat baik dari pemain inti maupun pemain cadangan.
“Saya berharap semua pemain naturalisasi dipercepat dan segera berganti kewarganegaraan,” ucap Shin Tae Yong.
“Saya akan berterima kasih kepada pemerintah dan PSSI apabila proses ini bisa dipercepat,” imbuhnya.
Namun Kemenpora tak bisa wujudkan permintaan Shin Tae-yong yang ingin naturalisasi dipercepat, bahkan nantinya akan ada rapat terlebih dahulu.
“Saya nanti akan undang PSSI untuk menanyakan dan berdiskusi terkait hal ini (naturalisasi, red),” tuturnya kepada awak media di Kemenpora, Jakarta, Jumat (4/2).
“Saya akan agak rewel untuk masalah ini (naturalisasi,red),” ujar Amali.
“Kemarin-kemarin banyak naturalisasi yang justru sudah agak berumur,” Ucapnya.
(Editor/Gamin min)