Jordi Amat dan Sandy Walsh dipastikan tak bisa membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023 lantaran kedua pemain tersebut belum juga mendapatkan paspor hingga kini.

Hasani Abdulgani selaku Exco PSSI menyatakan bahwa pendaftaran pemain sudah ditutup, meski sudah diusahakan semaksimal mungkin namun kenyataannya proses naturalisasi tak kunjung usai.

“Sebenernya sudah tutup [pendaftaran].”

“Yang kemarin saya pengin kejar itu kan untuk kualifikasi. Saya sudah bilang ke pelatih untuk daftarkan saja. Tetapi, dia bilang enggak bisa didaftarkan tanpa paspor.”

“Paspor itu akan dibutuhkan untuk lapor ke FIFA untuk pertukaran federasi,” ucap Hasani kepada wartawan usai Kongres Tahunan PSSI di Bandung, Jawa Barat, Senin (30/5).

“Saya dengar per hari ini dari Kemenkumham masuk ke Sekretaris Negara (Setneg) prosesnya. Setelah itu ke DPR. Di DPR, saya minta ke mas Yoyok (Anggota Komisi X) tolong dikawal.”

“Ya sudahlah, kalau memang enggak dapat untuk kualifikasi Piala Asia, mudah-mudahan kita bisa lolos dan mereka bisa main di Piala Asia dengan segala doa ya berharap bisa lolos,” kata Hasani.

Hasani Abdulgani menyatakan bahwa ini akan menjadi pelajaran untuk masing-masin pihak yang terkait dengan kepengurusan naturalisasi.

Kini PSSI sedang berupaya untuk menaturalisasi pemain yang dibutuhkan Timnas Indonesia U-20 untuk tampil di Piala Dunia U-20 2023.

“Ini buat kami belajar, mudah-mudahan untuk Timnas U-20 nanti kita sudah tahu pengalamannya, jadi lebih mudah,” ucap Hasani.

“Karena kemarin ketahan poin nomor tujuh [surat pelepasan warga negara]. Ternyata setelah kita pelajari, hanya Dubes Belanda untuk Indonesia yang bisa keluarkan suratnya.”

“Jadi, kami suruh kemari [Amat dan Walsh]. Dan, kemarin kenapa enggak bisa datang, karena si pemainnya sedang kompetisi. Nah, kemarin pas sudah libur bisa datang,” pungkasnya.

Persiapan Timnas Indonesia untuk tampil di Kualifikasi Piala Asia 2023 sudah cukup baik, para pemain kini sudah lakoni pemusatan latihan di Bandung dan akan tanding di FIFA Matchday.

Meski lawan Bangladesh yang ranking jauh dibawah Indonesia, namun ini sebuah kesempatan untuk menguji permainan masing-masing pemain apakah sudah terbentuk chemistri atau belum.

(Editor/Yusril Fahmi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan