Posisi Mochamad Iriawan sebagai ketua PSSI semakin tersudutkan bagaikan kursi panas yang terus bergulir. Sorotan dari berbagai kalangan terus bermunculan menuntut pria yang sering dipanggil Iwan bule ini mundur dari kursi ketua umum pasca kerusuhan berdarah di stadion kanjuruhan malang beberapa waktu lalu.

Tuntutan tajam kali ini keluar dari ketua tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang sekaligus menteri koordinator politik hukum dan keamanan, Prof. Mahfud.MD.

Atas intruksi presiden, penelusuran dilakukan ke lapangan dan setelah menemukan fakta di lapangan akhir pria asal Madura ini menyampaikan stetment terkait tanggung jawab Mochammad Irawan sebagai ketua PSSI.

Mahfud juga turut menyerang ketua PSSI untuk mundur dari kursinya dengan beberapa alasan berdasarkan temuan lapangan.

Dalam laporan investigasi yang dirilis pada 14 Oktober, TGIPF menyimpulkan PSSI sebagai lembaga tak profesional dan meminta pengurusnya untuk mundur.

Rekomendasi telah disampaikan beberapa hari yang lalu namun sampai saat ini belum ada yang dilaksanakan oleh pengurus PSSI.Walaupun pada akhirnya mereka menyetujui untuk mempercepat pelaksanaan KLB.

Meski demikian, Iwan bule tetap kukuh pada pendiriannya untuk tidak meletakkan jabatan sebelum pelaksanaan KLB walaupun banyak desakan dari berbagai pihak dengan dalih tetap mau menyelesaikan kasus kerusuhan sampai tuntas.

“Mundur menurut kami tidak menyelesaikan masalah, kita tunggu KLB nanti ada pencalonan (ketua umum),” ujar Iwan Bule (28/10/2022).

“Kalau saya mundur, saya pengecut, saya pecundang, bisa saja saya mundur kemudian tidur pulang ke rumah,” tegasnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Mahfud MD mewakili pemerintah kembali menggertak lebih keras lagi dari pada sebelumnya

“Kita bilang, Anda tidak boleh kita pecat karena Anda orangnya FIFA,” ujar Mahfud saat menjadi keynote speaker di Forum Rektor Indonesia (30/10/2022).

“Tapi kalau Anda punya tanggung jawab moral kepada masyarakat Indonesia, mundur!” tegas Mahfud.

Lalu Mahfud MD menjelaskan mengapa para pengurus PSSI sampai saat ini masih tetap tidak bergeming bahkan cenderung kebal terhadap tuntutan berbagai pihak meskipun dari pihak kepolisan.

Baca Juga:   Tegas, Iwan Bule Bebaskan Shin Tae-yong Buang Pemain yang Telat Gabung TC

Menurutnya, Posisi PSSI kuat karena di bawah FIFA yang tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun. Bila hal itu dipaksakan, bukan tidak mungkin peristiwa kelam yang dihadapi oleh persepakbolaan tanah air kembali terjadi berupa pembekuan dari FiFA.

“PSSI secara organisatoris tidak boleh kita intervensi, tetapi secara yuridis dia bertanggung jawab,” ucap Mahfud yang seorang pakar hukum tata negara.

“Tanggung jawab pidana, karena telah menyebabkan kematian orang banyak,” Pungkasnya.

(Editor/Fathur Rozi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan