BRI Liga 1 sudah berakhir namun nampaknya belum sepenuhnya tuntas, pengacara Persipura Jayapura merasa penalti David da Silva terindikasi sepak bola gajah dan akan dibawa ke pengadilan.

Pertandingan Barito Putera melawan Persib Bandung masih menjadi perbincangan oleh banyak orang lantaran banyak hal yang dirasa janggal oleh mereka, salah satunya saat penalti.

Persib Bandung yang mendapatkan penalti sayangnya tak bisa dijadikan gol oleh David da Silva selaku eksekutor, dengan begitu gol tim berjuluk Maung Bandung tak bertambah.

Hal itu menambah semangat para pemain Barito Putera untuk samakan kedudukan karena pada saat itu memang mereka sedang tertinggal 1-0, dan berhasil dirubah menjadi 1-1 hingga usai.

Pengacara asal Papua, Pieter Ell, menilai Barito Putera vs Persib diwarnai sepak bola gajah. Penalti Da Silva, kata Pieter Ell, benar-benar tak masuk akal.

”Jadi, dari rentetan peristiwa pertandingan itu, kita bisa lihat secara kasat mata, meski nanti akan dibuktikan secara hukum di pengadilan.”

Model tendangan penalti Da Silva itu, kalau kami di Papua itu, hanya bisa dilakukan oleh anak-anak SSB. Lho, ini pemain profesional, kok, tendangan penaltinya begitu,” kata Pieter ke Kumparan.

Tak main-main, sang pengacara akan membawa hal ini ke pengadilan karena dirasa penalti tersebut ada indikasi sepak bola gajah.

”Itu [penalti David Da Silva] adalah indikasi, tetapi ini harus dibuktikan secara hukum di pengadilan,” lanjutnya.

”[indikasi sepak bola gajah] Sebetulnya banyak, tetapi itu akan kami buktikan di pengadilan.”

Saya belum bisa dibocorkan, ada-lah, tetapi orang awam rasanya bisa melihat dan mencurigai ‘gerakan-gerakan tambahan’,” pungkasnya.

Persib, David Da Silva dan Barito Putera akan digugat dengan dasar hukum Pasal 1365 KUH Perdata, yakni perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian pihak lain.

Bisa diwajarkan sikap Pieter Ell mengingat tim yang dibelanya kini terdegradasi lantaran hasil imbang Barito Putera melawan Persib Bandung.

Tentunya hakim yang bisa menentukan siapakah yang benar, mengingat ini sudah dibawa ke pengadilan. Apabila tak berubah maka Persipura Jayapura harus rela bermain di Liga 2 musim depan.

(Editor/Gamin Min)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan