Pertandingan leg ke -2 melawan Moldova beberapa hari lalu seakan-akan memberikan gambaran skuat Timnas U-20 Indonesia. Shin tae Yong pada laga itu mencoba memanfaatkan semua sumber daya yang ia miliki.

Artinya, pelatih asal Korea Selatan ini mencoba merubah komponen pemain yang berbeda baik pada leg 1 ataupun babak pertama dan kedua.

Pada pertandingan pertama, Shin tae Yong menurunkan pemain yang memang teruji dan sering dimainkan hasilnya timnas berhasil membalikan keadaan dan menang 3-1.

Seakan mencoba kedalaman skuat. pada pertemuan kedua menjadi kesempatan bagi pemain yang jarang dimainkan. Bukan memberikan penampilan menawan malah permainan mereka tidak sesuai dengan harapan dan jarang memberi ancaman ke gawang lawan.

Pada babak kedua, Shin Tae Yong seakan sudah tidak bisa mengandalkan mereka. Perubahan pemain secara menyeluruh dilakukan namun tetap tidak berbuah apa-apa malah juga sulit membuahkan peluang berbahaya.

Baca Juga:   Kabar Baik dari Erick Thohir Tentang Kontrak Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia, Jadi Perpanjang Kontrak?

Pada babak ini, para pemain utama juga tak bisa menunjukkan performa setajam leg pertama, yang berarti mereka inkonsisten.

Dimulai dari Robi Darwis di lini belakang, Marselino Ferdinan di lini tengah, berlanjut Hokky Caraka di sektor depan, tak ada yang benar-benar berkontribusi positif.

Satu-satunya peningkatan dari paket pemain utama ini adalah lebih banyak peluang yang tercipta, seperti beberapa kali penetrasi Hokky atau tembakan bicycle Ronaldo Kwateh.

Baca Juga:   Gillingham FC Tumbang dari Wolves, Kecewa Shin Tae Yong Berbalik Arah

Indonesia terus menggempur Moldova dengan intensitas lebih tinggi, tetapi wasit meniup peluit akhir saat seharusnya kita mendapat sepak pojok.

Shin Tae-yong punya banyak pekerjaan rumah selepas TC Turki yang akan dilanjutkan ke TC Spanyol ini.

(Editor/Fathur Rozi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan