Shin Tae-yong telah memilih 30 pemain untuk mengikuti Training Center (TC) Tim Nasional Indonesia U-19 di Jakarta pada 20 hingga 30 Juni mendatang.

Nama-nama populer seperti Marselino Ferdinan, Ronaldo Kwateh, dan pemain-pemain yang baru saja pulang dari Toulan Tournament 2022 seperti Hokky Caraka, Raka Cahyana, dan lainnya.

Selain 30 pemain yang dipilih Shin Tae-yong, ada tiga pemain lagi yang mengikuti pemusatan latihan yaitu Jim Croque, Kai Boham, dan Max Christoffel.

Kabar buruknya, tiga pemain tersebut hanya bisa ikuti pemusatan latihan, namun tak bisa tampil di Piala AFF U-19 2022.

Kabarnya, PSSI sedang berupaya keras untuk menaturalisasi tiga pemain muda tersebut agar segera bisa membela Timnas Indonesia.

PSSI menyebutkan tiga pemain keturunan ikut TC karena Shin Tae-yong ingin melihat langsung kepiawaian calon patriot negara itu.

Sama seperti Sandy Walsh dan Jordi Amat, kedua pemain tersebut tergabung dalam tim senior ikuti latihan Timnas Indonesia di Bandung.

Namun, karena masalah naturalisasi yang sedang berlangsung, ia tidak bisa masuk dalam pertandingan Matchday FIFA dengan Bangladesh dan babak kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait.

`’Mereka hanya akan ikut latihan. Seperti Sandy Walsh dan Jordi Amat di tim senior kemarin. Shin Tae-yong ingin melihat kemampuan mereka,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, kepada awak media, Senin (20/6).

Baca Juga:   Hasil Drawing Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 - Indonesia Lawan Turkmenistan dan Taiwan, Auto Lolos?

Dari tiga pemuda yang disebutkan di atas, nama yang paling terkenal adalah Jim Croque, penyerang berusia 17 tahun yang saat ini bermain di tim remaja Vitesse.

Sementara itu, Kai Boham adalah bek tengah berusia 18 tahun dan saat ini bermain untuk Almere City FC U-21.

Selanjutnya adalah Max Christoffel yang saat ini membela Willem II U-18. Semua klub tersebut bermain di Belanda.

Baca Juga:   Prediksi Pemenang dari Shin Tae-yong dalam Laga Yordania Melawan Kuwait

Sebetulnya dari nama tersebut, Jim Croque sudah dipastikan belum memiliki paspor Indonesia.

Sebagaimana diungkapkan oleh Hasani Abdulgani selaku anggota pengurus PSSI yang bertanggung jawab atas naturalisasi pada April lalu.

Untuk dua nama lainnya, Kai Boham dan Max Christoffel, belum diketahui secara pasti.

Jika demikian, mereka tidak perlu dinaturalisasi, seperti dalam kasus Elkan Baggott, mereka cukup memilih status kewarganegaraan.

Namun sejauh ini, asumsi yang dikembangkan oleh kedua nama tersebut sama dengan yang dikembangkan oleh Jim Croque dalam proses naturalisasi.

(Editor/Yusril Fahmi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan