Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, kembali menyindir permainan Timnas Vietnam vs Thailand yang tidak menjunjung tinggi asas fair play.

Sebagaimana diketahui kejadian tersebut menjadi penyebab Timnas Indonesia gagal lolos dari fase grup pada gelaran Piala AFF U-19 2022.

Terkait kejadian tersebut, pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut mengaku akan sangat malu apabila dirinya mamaku jabatan ketum Asosiasi Sepak Bola Vietnam atau Thailand.

Iwan sendiri mengaku sudah curiga sejak awal akan terjadi hal semacam itu. Pasalnya, kedua tim tersebut merupakan musuh bebuyutan yang posisinya selalu merasa terancam dengan keberadaan Timnas Indonesia.

Alhasil PSSI secara resmi melayangkan komplain kepada pihak AFF selaku penyelenggara turnamen tersebut.

“Saya komplain AFF, kalau menurut mereka itu tak salahin aturan, oke main bola begitu saja, tapi kan rusak ASEAN. Kalau saya malu jadi ketum Vietnam atau Thailand, sudah bertahan Vietnam, Thailand gak mau maju,” ungkap Mochamad Iriawan dikutip dari kanal YouTube Skor.

Sebelumnya diberitakan, Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) masih memberikan balasan terkait surat protes yang dikirim PSSI atas tudingan sepak bola gajah antara Thailand vs Vietnam di ajang Piala AFF U-19 2022.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan melalui pesan singkat.

“[Surat protes] belum dibalas,” kata Iriawan kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Selasa (26/7).

Terhitung sudah 14 Hari surat tersebut belum mendapatkan balasan yang dikirim sejak 12 Juli lalu. Nota keberatan PSSI terhadap laga Thailand U-19 vs Vietnam U-19 tak kunjung mendapat jawaban.

Dalam surat tersebut, PSSI mendesak AFF membuka investigasi terhadap laga babak penyisihan antara Vietnam U-19 vs Thailand U-19 pada Minggu (10/7).

“[Surat protes] dikirim per 12 Juli. PSSI meminta AFF melakukan investigasi,” ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi.

Surat protes tersebut dikirimkan atas tudingan pengaturan skor dalam laga Pamungkas grup A penyisihan piala AFF U-19 antara Thailand U-19 vs Vietnam U-19.

Pertandingan 2 kiblat sepak bola Asia Tenggara tersebut dinilai tidak menjunjung azas fair play.

Baca Juga:   Soal Dilema Liga 1, PSSI Pasrah Pemerintah Asalkan Bisa Dilanjutkan, Alasannya Bikin Sesak…

Pasalnya, kedua tim bermain uringan setelah kedudukan sama kuat dengan skor  1-1.  kedua kesebelasan tampak menurunkan tempo pertandingan dan tidak berniat melancarkan permainan ofensif.

Ada Hasil tersebut Indonesia U-19 harus menjadi korban dan tidak lolos pada putaran berikutnya lantaran kalah secara head-to-head dengan kedua kesebelasan.

Demikian juga sebaliknya, dengan hasil imbang tersebut, Thailand dan Vietnam memastikan tiket ke semifinal.

Dengan demikian PSSI yang merasa dirugikan dengan penampilan kedua kesebelasan dituntut oleh berbagai kalangan pecinta sepak bola tanah air untuk melayangkan surat protes tersebut.

Bahkan, netizen Indonesia mendesak PSSI untuk keluar dari AFF lalu bergabung dengan Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF).

Namun demikian, Mochamad Iriawan, menegaskan bahwa federasi yang sedang dipimpinnya tidak pernah menyatakan diri untuk keluar dari Federasi Sepak Bola Asean (AFF).

Pernyataan tersedut disampaikan Ketum di sela-sela acara launching dan jumpa pers Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Sabtu (23/7/2022).

“Saya tidak bilang kita keluar AFF. Saya hanya menyampaikan keinginan keinginan netizen. Tidak pernah. Tolong dicermati,” kata Mochamad Iriawan.

Baca Juga:   Gagal Di Naturalisasi, Mees Hilgers: Bukan Restu Orang Tua, Tapi Saya Masih 21 Tahun

Iwan Bule, sapaan akrabnya juga  mengapresiasi dukungan dari warganet. Menurutnya, desakan untuk keluar dari AFF sebagai bentuk kecintaan netizen kepada timnas. Akan tetapi, Iwan memastikan akan membuat keputusan secara matang terkait wacana tersebut.

“Namun, kami berterima kasih  kepada netizen, suporter, penggemar timnas, dan semuanya atas kecintaan kepada timnas. Itu atas kecintaan pada saat timnas ada satu hal yang tidak pas maka mereka mengusulkan keluar dari AFF untuk gabung Asia Timur. Jadi sekali lagi kita harus timbang-timbang dan mengkajinya,” jelas dia.

Untuk membuat keputusan keluar dari AFF, Iwan Bule menjelaskan pihaknya harus menggelar rapat besar Exco dan mengundang pakar untuk berdiskusi untung dan rugi keluar dari AFF.

“Jadi sekali lagi terima kasih kepada suporter. Netizen yang begitu atensi, sayangnya kepada timnas kita sehingga merasa memiliki, ‘oh gara-gara ini kita pindah saja’. Ini wajar ya untuk bisa berpendapat demikian di era demokrasi ini,” tutur dia.

 

(Editor/Buduri)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan