Pernyataan Haruna Soemitro soal Shin Tae-yong nampaknya terdengar hingga Menpora.

Haruna Soemitro sebagai EXCO PSSI saat itu mengkritik Shin Tae-yong bahwa pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu harus memperikat prestasi secepatnya, namun Shin Tae-yong merasa tersinggung dengan hal itu, mengingat pelatih berusia 51 tahun tersebut lebih fokus ke perkembangan dan perubahan sistem sepak bola Indonesia dibandingkan meraih prestasi.

Berbeda dengan Haruna Soemitro, Menteri Pemuda Olahraga Republik Indonesia yaitu Zainudin Amali lebih setuju dengan apa yang dipikirkan oleh Shin Tae-yong.

Dirinya tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Shin Tae-yong tentang bagaimana membangun sepak bola Indonesia.

“Ada satu hal yang menarik atas apa yang disampaikan Shin Tae-yong. Dan ini jadi pelajaran. Kita tidak pernah berpikir bagaimana membangun sepakbola Indonesia. Yang kita selalu tuntut adalah prestasi. Ya, kan?” kata Amali kepada wartawan di kantornya, Senin (17/1/2022).

Zainudin Amali juga ingin sepak bola Indonesia tidak hanya fokus ke hasil, tapi proses juga harus di pastikan.

“Sehingga dari apa yang saya ikuti dari yang disampaikan Shin Tae-yong itu, kita juga bukan hanya (fokus ke) hasil. Tapi proses juga harus kita pastikan. Proses (yang) benar. Kita selama ini kan yang penting juara. Juara itu dapatnya dari mana? Nah itulah yang sedang disiapkan pemerintah tentang DBON,” ujarnya.

Dia sangat setuju dengan Shin Tae-yong yang ingin memperkuat pondasi sepak bola Indonesia dan tentunya ada proses dalam tujuan itu, dia memuji pemikiran Shin Tae-yong sangat luar biasa, Zainudin Amali juga percaya kalau pondasinya sudah terbangun maka bisa menjadi juara.

“Bisa jadi zaman saya ini tidak ada prestasi yang ini (tinggi). Tapi ada proses. Ada penguatan pondasi. Nah itu saya sepakat dengan Shin Tae-yong. Dia sampaikan, kan? Yang saya baca kalau dia mau membangun sepakbola Indonesia. Itu kan luar biasa. Nah kalau sudah terbangun, juara,” katanya lagi.

“Sebagaimana disampaikan Pak Sekjen Yunus Nusi, PSSI itu sifatnya institusi. Kalau pandangan pribadi sih silakan saja,” tutur Amali.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan