Konflik Rusia dengan Ukraina kini sudah merambah ke dunia sepak bola, aksi solidaritas Ukraina digaungkan dalam sepak bola.

FIFA yang dirasa terlalu ikut campur, bahkan mendapatkan pesan khusus dari Vladimir Putin.

“Jangan berani-berani mencampuri urusan militer, sepakbola tetap sepak bola (Jangan disangkutpautkan dengan politik).”

“Rusia akan tetap bermain di Piala Dunia FIFA 2022 Qatar, Jika berani menghalangi kami, maka tidak akan ada Piala Dunia untuk dibicarakan” ujar Vladimir Putin.

Tidak disadari, aksi ini merembet ke konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah mengenai Israel dan Palestina, perang yang tak kunjung usai ini kini kembali diperbincangkan.

Beberapa pesepak bola memberikan komentarnya mengenai konflik kali ini, berikut 4 pesepak bola yang lantang bersuara dalam melawan standar ganda FIFA.

1. Artem Dzyuba

Pemain Zenit Saint Petersburg sekaligus kapten Timnas Rusia, Artem Dzyuba turut memberikan komentar mengenai peperangan ini.

“Mengapa semua orang selalu mengatakan bahwa olahraga itu apolitis, tetapi dengan kesempatan pertama, ketika menyangkut Rusia, prinsip ini benar-benar dilupakan?” katanya dilansir dari Fox News.

2. Mohamed Aboutrika

Mantan pemain Timnas Mesir, Mohamed Aboutrika juga turut memberikan kritik mengenai peperangan ini bahkan ia menyebut langsung mengenai Israel.

“Sanski [FIFA] klub dan tim Rusia dari semua kompetisi harus disertai larangan untuk yang berafiliasi dengan Israel. [Israel] telah membunuh anak-anak dan wanita di Palestina selama bertahun-tahun,” ujar Aboutrika dikutip dari Palestine Chronicle.

3. Aykut Demir

Aykut Demir juga merasa FIFA bungkam saat peperangan Timur Tengah sedangkan ketika perang di Eropa mereka baru melakukan aksi solidaritas.

“Setiap hari, ribuan warga sipil tewas di Timur Tengah, dan mereka [FIFA] bungkam. Ketika [perang] datang ke Eropa, mereka bertindak seperti itu,” kata Demir dilansir dari Sporf.com.

“Mereka yang mengabaikan penganiayaan di sana (Timur Tengah) kini melakukan hal seperti in (aksi solidaritas) ketika terjadi di Eropa. Saya tidak ingin mengenakan kaus tersebut karena kaus itu tidak ditujukan pada negara-negara itu (Timur Tengah),” ujarnya.

4. Mahmoud Rashid

Pemain terakhir ada Mahmoud Rashid, pemain Persib Bandung asal Palestina itu memberikan seruan langsung mengenai standar ganda FIFA.

“Mengapa ketika kita melakukan hal serupa [kampanye antiperang], itu menjadi ilegal dan dianggap mencampuraduk sepak bola dengan politik? Mengapa ada standar ganda? Ini sangat tidak adil!” ucap Rashid.

(Editor/Gamin Min)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan