Timnas Indonesia tampil dengan sangat apik di Piala AFF 2020, namun sayangnya pemain cadangan dengan pemain inti memiliki perbedaan skill yang cukup jauh dan itu terlihat saat Edo gantikan Arhan di final leg pertama.

Karen Pratama Arhan tidak bisa bermain di final leg pertama Piala AFF 2020 melawan Thailand, dirinya digantikan Edo Febriansyah, dan hasilnya Edo tidak berkutik melawan pemain-pemain Thailand.

Gol cepat Thailand tercipta karena mudahnya posisi Edo untuk dimasuki, dan membuat pemain Thailand leluasa dalam memainkan bola di area Edo.

Lalu masuklah jadwal FIFA Matchday, Shin Tae-yong yang tak bisa memanggil para pemain yang bermain di luar negeri harus mencari pemain penggantinya di Liga 1, ketika melawan Timor Leste perbedaan sangat terlihat.

Di posisi Asnawi tidak ada pemain yang seperti Asnawi berani maju kedepan melewati beberaapa pemain namun dengan perhitungan yang matang, Sani Rizki dan Bayu Fiqri masih jauh kualitasnya dibanding Asnawi.

Tentu hal itu tidak baik, apabila nantinya Asnawi akumulasi atau ada hal lain yang membuat dirinya tak bisa bermain maka pemain pengganti harusnya sepadan dengan dirinya.

Oleh karena itu, Shin Tae-yong beri desakan kepada PSSI dan pemerintah untuk mempercepat proses keturunan agar Sandy Walsh dan kawan-kawan bisa segera memperkuat Timnas Indonesia.

“Saya berharap semua pemain naturalisasi dipercepat, dan mengubah atau mengganti kewarganegaraan,” ungkap STY usai pertandingan kontra Timor Leste.

“Saya akan sangat berterima kasih kepada pemerintah dan PSSI jika proses ini dipercepat.”

Sandy Walsh sendiri memang memiliki permainan yang indah seperti Asnawi Mangkualam, bahkan bisa saja Sandy Walsh melebihi permainan dari Asnawi.

Di posisi Pratama Arhan, nantinya akan diisi oleh Jordi Amat, berusia 29 tahun tentu Jordi Amat memiliki pengalaman yang segudang ditambah lagi dirinya bermain di luar negeri.

Bukan tidak mungkin nantinya Jordi Amat akan menggantikan Pratama Arhan di posisi inti, namun Pratama Arhan memiliki keunggulan yang tidak semua pemain punyai yaitu lemparan kerasnya.

Dengan pemain inti dan cadangan yang seimbang maka Timnas Indonesia akan lebih solid dalam permainan, tidak tergantung dengan satu atau dua orang saja.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan