Timnas Indonesia bermain dengan cukup baik di pertandingan kedua melawan Timor Leste dan skor berakhir 3-0, berhasil mencatatkan cleen sheet membuat Timnas Indonesia mendapatkan banyak pujian dari para suporter Indonesia.

Di babak pertama Timnas Indonesia bermain cukup rapi, meski beberapa kali Timor Leste melakukan serangan balik namun tidak sampai terjadi gol, namun tidak bisa dibilang baik juga pertahanan Timnas Indonesia.

Komunikasi antar pemain sepertinya belum terbentuk dengan sempurna, beberapa kali umpan pemain Timor Leste lolos dari lini pertahanan Timnas Indonesia dan sempat terjadi gol saat Indonesia unggul 1-0 lalu Timor Leste memberi gol balasan beruntung gol tersebut offside.

Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia tidak banyak perubahan dalam permainan, lini tengah yang kuat membuat Timnas Indonesia bermain stabil namun sayangnya pemain yang di Piala AFF 2020 bermain baik yaitu Dewangga namun dua laga melawan Timor Leste ini terlihat permainannya menurun.

Timnas Indonesia juga cukup kesulitan ketika di pressing, para pemain lebih mudah kehilangan bola ketika Timor Leste melakukan pressing ketat namun beruntung tim lawan tidak sampai menghasilkan gol.

Dalam laga ini lini depan bermain dengan cukup baik, tanpa striker murni Timnas Indonesia permainannya lebih tidak tertebak dan aliran bola lebih lancar.

Terens Puhiri yang bukan striker murni dipasang oleh Shin Tae-yong sebagai striker dan mampu bermain dengan sangat baik dirinya mampu mencetak 1 gol di babak pertama tepatnya pada menit ke lima.

Marselino Ferdinan juga bermain dengan sangat baik, diumurnya yang masih 17 tahun dirinya diberikan kepercayaan penuh bermain hingga akhir laga.

Penampilannya memang tidak mengecewakan, lincah dan akurasi passing yang bagus membuat Marselino saingan ketat Evan Dimas di lini tengah Timnas Indonesia.

Dedik Setiawan kembali masuk pada menit-menit akhir pertandingan, terlihat dirinya masih kesulitan untuk mencetak gol mungkin nantinya Terens Puhiri yang lebih dipercaya oleh Shin Tae-yong dibandingkan striker murni seperti Dedik dan Saghara.

Semoga Shin Tae-yong mencermati kekurangan tersebut dan bisa memperbaikinya agar Timnas Indonesia bermain lebih baik lagi kedepannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan