Perseteruan Shin Tae-yong dengan EXCO PSSI kini menjadi trending di Indonesia.

EXCO PSSI bernama Haruna Soemitro mengatakan bahwa Shin Tae-yong tersinggung dalam rapat evaluasi Timnas Indonesia bersama PSSI, pelatih asal Korea Selatan itu merasa PSSI terlalu merecoki kinerjanya.

“Shin Tae-yong tersinggung, seolah-olah kami ngerecoki dia,” ujar Haruna.

Namun bagi Haruna Soemitro hal itu hanyalah kritik bukan sebuah gangguan untuk sang pelatih, dirinya menegaskan kritik itu agar bisa meraih prestasi.

“Saya bilang, ini kritik untuk diskusi mencari jalan keluar bersama-sama. Bukan ngerecoki, tetapi berusaha mencari jalan untuk meraih prestasi,” tuturnya.

Bahkan dalam rapat tersebut, Haruna mengatakan terjadi deadlock, Shin Tae-yong memilih untuk segera ke Bali dan katanya rapat akan kembali di laksanakan di Bali.

“Deadlock, karena dia harus kejar pesawat ke Bali, nanti akan dirapatkan kembali di Bali,” tutur Haruna.

Shin Tae-yong yang merasa tersinggung, dirinya menjelaskan bahwa pelatih berusia 51 tahun itu sudah berusaha sekuat tenaga untuk Timnas Indonesia U-19, U-23 dan senior namun dibalas dengan mudah oleh Haruna dengan perkataan namanya bekerja memang berat.

“Namanya bekerja memang berat, makanya ada kritik kemudian diskusi untuk menemukan solusinya,” tandas Haruna dikutip dari JPNN.

Perkataan tersebut heboh di sosial media, membuat Mochamad Iriawan ingin meluruskan apa yang sebenarnya terjadi.

Menurut Ketua Umum PSSI tersebut tidak ada deadlock dalam rapat, coach Shin hanya terburu-buru ke Bali, dan rapat akan dilanjutkan kembali di Jakarta.

“Tidak ada (deadlock-red),” ujar Iriawan kepada pewarta di Jakarta, Minggu (16/1/2022) malam.

“Pertemuan belum maksimal karena Shin buru-buru harus ke Bali. Nanti akan diteruskan lagi secara rinci ketika dia kembali (ke Jakarta-red),” tutur Mochamad Iriawan.

Mengingat pengalaman Shin Tae-yong yang sudah pernah melatih Korea Selatan ke Piala Dunia bahkan Timnas sekuat Jerman saja mereka kalahkan, harusnya PSSI lebih mempercayainya.

Shin Tae-yong tentunya lebih paham bagaimana cara mengatur Timnas Indonesia agar lebih baik mengingat pengalamannya yang lebih banyak dibandingkan pengurus atau jajaran PSSI.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan