Haruna Soemitro masih menjadi perbincangan setelah dirinya mengkritik Shin Tae-yong di rapat evaluasi PSSI dan dirinya mengatakan kepada media bahwa Shin Tae-yong tersinggung dengan kritiknya.

“Kalau cuma runner up, ya sebenarnya Shin Tae Yong ini sama saja dengan yang lain. Namun, karena hampir juara ya kami berharap bisa juara selanjutnya, karena ada ekspektasi masyarakat yang besar,” terang Haruna.

“Piala AFF U-23 dan Piala AFF 2022 harus juara. Mudah-mudahan, tahun 2022 ini tahunnya Shin Tae Yong untuk bisa memberikan dua gelar,” harap pria yang pernah jadi Manajer Persebaya itu.

Kritik diatas membuat masyarakat Indonesia geram, suporter Indonesia merasa Haruna tidak paham dengan perkembangan sepak bola Indonesia bersama Shin Tae-yong, padahal Shin Tae-yong sendiri mengatakan bahwa dirinya lebih fokus mengubah sistem sepak bola Indonesia dibanding menitikberatkan pada prestasi.

“Sebenarnya saya ke Indonesia untuk mengubah sistem sepak bolanya. Daripada terlalu menitikberatkan pada prestasi. Saya berpikir akarnya harus kuat, agar ke atasnya juga kuat,” ujar Shin Tae Yong.

Para suporter Indonesia merasa apa yang diomongkan oleh Shin Tae-yong benar, dan memang terlihat perubahannya ketika di Piala AFF 2020 Timnas Indonesia yang mengandalkan para pemain muda mampu bermain dengan sangat baik bahkan mengalahkan Malaysia dengan mudah.

Sayangnya di babak final Pratama Arhan tidak bisa bermain di leg pertama dan membuat permainan Timnas Indonesia berubah, di final leg pertama Timnas Indonesia kalah dan di leg kedua ketika Pratama Arhan bermain Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Thailand dengan skor 2-2.

Berikut komentar para suporter Indonesia mengenai pernyataan Haruna yang membuat para suporter menyuarakan #RevolusiPSSI.

“Bangunan yang mau berdiri kokoh itu butuh pondasi kuat!! Hey @PSSI semuanya butuh proses, sepakbola juga butuh proses,” dikuti dari akun twitter @basicjugaasik.

“Kita perlu #RevolusiPSSI agar federasi ini tidak diisi oleh orang-orang yang berpemikiran kolot seperti Haruna,” cuit akun twitter @Saladin_baihaqy.

“Jangan merasa jadi Exco PSSI bisa bicara semaunya, kalau bikin perbandingan dari pelatih ke pelatih jangan dilihat dari hasil akhirnya tapi dilihat dari proses mental dan progress permainannya yang terbentuk sampai meraih hasil akhir,” kata akun twitter @bungfrankz.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan