Perkataan Haruna Soemitro mengenai Shin Tae-yong membuat heboh masyarakat Indonesia yang mengikuti perkembangan Timnas.

Masyarakat Indonesia banyak yang mengatakan bahwa Shin Tae-yong lebih mengerti sepak bola dibandingkan EXCO PSSI yaitu Haruna Soemitro.

Tidak ingin terlalu lama pembahasan mengenai hal ini, Sekjen PSSI mewakili PSSI mengatakan kepada media bahwa lebih baik debat sengit di dalam untuk menghasilkan keputusan yang berkualitas.

“Lebih baik debat sengit di dalam untuk menghasilkan keputusan yang berkualitas. Akan tetapi, setelah diskusi, keputusan tetap berada di ketua umum dan komite eksekutif,” ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

“Ketua umum memahami dan memaklumi pendapat dalam sebuah diskusi di internal PSSI tentang Timnas Indonesia, baik itu diskusi menyangkut hasil Piala AFF 2020, naturalisasi, dan jadwal timnas,” lanjut Yunus.

“Bahkan apakah penting PSSI akan mengambil posisi sebagai tuan rumah dalam event 2022, baik itu Piala AFF maupun kualifikasi Piala Asia Juni 2022,” imbuh Yunus.

Haruna Soemitro juga mengkritik soal naturalisasi.

“Saya termasuk rezim yang tidak setuju naturalisasi. Kenapa? Saya selalu berdebat urusan naturalisasi. Ambil contoh. Apa yang dihasilkan dari naturalisasi selama ini? Mulai dari era Cristian Gonzales sampai rombongan Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo,” jelas Haruna.

“Kritik saya begini. Ketika mau menaturalisasi, harus apple to apple dengan pemain lokal. Apakah pemain lokal kita tidak ada yang sebagus mereka? Contoh Sandy Walsh, bek kanan, pertanyaannya, bagus mana Sandy dengan Asnawi Mangkualam?”.

“Posisi bek tengah. Mana yang lebih bagus antara pemain keturunan itu dengan Alfeandra Dewangga? Kalau range-nya masih terpaut 1-2, lebih baik tidak usah. Kalau hanya sama, apa bedanya pemain naturalisasi dengan pemain lokal?”.

“Jika kedatangan pemain naturalisasi menghilangkan kesempatan bagi anak bangsa kita, itu jadi masalah besar. Justru kehadiran pemain naturalisasi itu untuk memperkuat. Apa yang kosong di Timnas Indonesia? Striker?”.

“Kalau striker yang datang, punya reputasi, jam terbang, dan skill di atas yang dari kita punya sekarang, saya dukung. Namun, kalau faktanya tidak, untuk apa?” tutup Haruna.

Yunus Nusi sebagai Sekjen PSSI juga menjelaskan bahwa program naturalisasi yang diminta oleh Shin Tae-yong berbeda dengan zaman Greg Nwokolo, Christian Gonzales dan lainnya.

Program naturalisasi yang diminta Shin Tae-yong adalah menarik atau mengajak pemain-pemain yang memiliki darah Indonesia.

“Program naturalisasi ini berbeda dengan di zaman Christian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Beto Gonzalves dan lainnya,” imbuh mantan Ketua Asprov Kalimantan Timur itu.

“Sekarang murni yang memiliki darah Indonesia. Program naturalisasi juga keinginan dari STY (Shin Tae-yong),” lanjutnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan