Pelatih Kuwait Vitezlav Lavicka resmi diberhentikan setelah kegagalan tim Al-Azraq di Kualifikasi Piala Asia 2023.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Timnas Kuwait tak berhasil lolos ke Piala Asia 2023 lantaran kalah saing dengan Indonesia dan Yordania.

Di laga pembuka, Kuwait selaku tuan rumah kalah dari Indonesia yang sempat diragukan, kedua tim bermain apik namun skuad Garuda tampil lebih siap secara taktik maupun mental.

Tak hanya kali ini, Kuwait sendiri di 2019 juga gagal masuk Piala Asia, dua kali berturut-turut nampaknya negara tersebut absen di kompetisi terbesar se Asia itu.

Diketahui, pada tahun 2019 Kuwait juga berada di urutan ketiga klasemen Grup G Kualifikasi Piala Asia. Kegagalan di 2022 nampaknya berimbas besar untuk Timnas Kuwait.

Dikutip dari laman AFC, Vitezslav Lavicka selaku pelatih Kuwait dikabarkan mundur dari jabatannya usai gagal membawa tim asuhannya ke Piala Asia 2023.

Ia meminta maaf kepada para penggemat Timnas Kuwait lantaran tak berhasil membawa negara tersebut lolos ke Piala Asia 2023.

“Saya harus meminta maaf kepada semua penggemar Kuwait,” kata Vitezlav Lavicka.

Baca Juga:   Bukan Rafael Struick, Shin Tae-yong Girang Temukan Striker Baru Timnas Indonesia

Lavicka mengaku penampilan timnas Kuwait di Kualifikasi Piala Asia 2023 tidak sesuai harapannya.

Seperti diketahui, mereka mengalami dua kekalahan dalam babak penyisihan grup.

Pertama saat menghadapi timnas Indonesia dengan skor 1-2.

Selanjutnya, timnas Kuwait harus mengakui keunggulan Yordania di laga krusial dengan skor akhir 3-0.

Pelatih asal Republik Ceko ini meminta maaf kepada suporter timnas Kuwait terkait kegagalan ini.

Selaku tuan rumah di Grup A Kualifikasi Piala Asia membuat Lavicka merasa sangat bersalah tak bisa membawa Kuwait lolos ke putaran final.

Baca Juga:   Kamboja Minta Maaf atas Insiden Terbaliknya Bendera Indonesia di Pembukaan SEA Games 2023

Dalam kata perpisahannya, ia menekankan sangat kecewa dengan penampilan anak asuhnya saat melawan Yordania.

“Saya sangat kecewa dengan penampilan buruk kami melawan Jordan.”

“Kami ingin membawa kegembiraan bagi penggemar kami.”

“Tetapi sebaliknya kami menderita kekalahan berat yang paling dirasakan oleh penggemar.”

Ia juga mendoakan Timnas Kuwait mendapatkan hasil yang terbaik di masa depan, kemundurannya sendiri sangat mengagetkan mengingat ia baru melatih Kuwait pada bulan Maret tahun ini.

“Saya berharap yang terbaik untuk Kuwait di masa depan,” pungkasnya.

(Editor/Yusril Fahmi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan