Marko Simic yang menyatakan akan melapor ke FIFA ditanggapi serius oleh Presiden Jakarta, Mohamad Prapanca menyatakan bahwa tak masalah dan Persija bukan klub kemarin sore.

Belakangan ini Marko Simic memang menghebohkan media nasional sepak bola Indonesia, terlihat sangat mencintai Persija namun nyatanya sang pemain berpisah dengan cara tidak baik.

Marko Simic dan Persija Jakarta terlibat adu statement di sosial media lantaran sang pemain menyatakan gajinya belum terbayarkan selama satu tahun lamanya.

Persija Jakarta yang tau bahwa statement Marko Simic itu viral dan dipertanyakan oleh banyak orang, mereka tanggap langsung membuat official statement dan menyatakan itu adalah tuduhan,

Klub membantah tuduhan itu dan menyatakan sudah membayarkan gaji sesuai Surat Keputusan (SK) PSSI bernomor SKEP/69/XI/2020.

Prapanca selaku presiden klub Persija Jakarta menyatakan bahwa statement Marko Simic di sosial media sama sekali tidak benar, bahkan manajemen tim sudah menyimpan semua bukti dokumen.

Prapanca juga menyatakan bahwa tidak mungkin manajemen salah dalam mengambil keputusan sebesar itu karena Persija Jakarta adalah klub besar yang mempunyai nama baik.

“Apa yang disampaikan Marko Simic itu tentunya tidak benar. Kalau teman-teman sudah baca pernyataan resmi kami,” kata Prapanca.

“Bahwa apa yang kami jawab itu sesuai apa yang kami pahami, tahu, dan punya dokumennya.”

Prapanca menyatakan bahwa Persija Jakarta bukan klub kemarin sore, semua tindakan akan diperhitungkan dengan matang karena akan membahayakan nama besar tim.

“Persija bukan klub kemarin sore. Tindakan saya kalau salah bisa bahayakan nama besar tim. Itu enggak tahu nasib saya kayak apa,” ia menjelaskan.

Kabar terbarunya, Marko Simic akan membawa masalah ini ke FIFA, dan Prapanca mengaku siap menghadapi proses tersebut.

“Apa yang telah kami sampaikan adalah fakta menurut kami. Kami semua taat hukum dan tata Kelola yang diatur federasi,” ucap Prapanca.

“Kalau pemain namanya enggak sepaham ada sila keempat ada musyarawah, sudah kami lakukan. Tentu ini budaya yang beda.”

“Ini harus kami cari titik temu. Intinya seperti yang saya informasikan sebelumnya, apa yang kami sampaikan di awal adalah hal yang resmi,” ia menegaskan.

(Editor/Yusril Fahmi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan