Korea Selatan berhasil menampilkan permainan yang lebih baik pada babak kedua. Kombinasi antar pemain semakin padu dibandingkan babak pertama. Namun rapatny pertahanan brasil membuat Son dkk sulit untuk masuk ke area kotak penalti.
Bahkan sewaktu-waktu Brazil yang beberapa kali mengancam kawang Korea lewat serangan cepat penyerang mereka semacam vinicius Juniior, Neymar dan Richelson.
Kebuntuan Korea Selatan menuai hasil,gawang Brasil bobol di menit ke-76. Paik Seung-ho menjebol gawang Brasil lewat sepakan dari luar kotak penalti. Skor menjadi 4-1, Brasil masih memimpin.
Namun gol tersebut tidak bisa menyelamatkan Korea Selatan dari kekalahan. Mereka harus angkat koper dan terhenti di babak 16 besar ini.
Kekalahan 4-1 merupakan perjalanan terakhir Son dkk pada ajang piala dunia edisi kali ini dan juga menandakan berakhirnya harapan sepak bola Asia.
Pasalnya, tim lainnya seperti Jepang dan Australia sudah terlebih dahulu tersingkir di babak ini. Australia dihajar Argentina 3-1 dan Jepang harus menelan pil pahit dengan angkat koper akibat kalah adu pinalti dari kroasia.
Babak pertama milik brasil. Empat gol berhasil disarangkan oleh penyerang tim samba ini.
Di menit ke-7, Vinicius bisa menjebol gawang Korea. Sepakannya dari dalam kotak penalti sisi kiri gagal dibendung kiper Korea.
Lima menit berselang, Brasil mendapat gol keduanya. Penalti didapat anak asuh Tite, usai Jung Woo-young melanggar Richarlison. Neymar, yang maju menjadi eksekutor, bisa mengecoh kiper Korea. Skor 2-0.
Usai memimpin 2-0, Brasil masih mendominasi Korea. Sampai akhirnya, gol ketiga lahir di menit ke-29.
Richarlison yang mencatatkan namanya di papan skor. Kerja sama dengan Casemiro diakhiri dengan sepakan jarak dekat. Gol, Brasil unggul 3-0.
Belum ada sepuluh menit, Brasil langsung menambah gol lagi. Kini Paqueta yang menjebol gawang Korea, yang dijaga Kim Seung Gyu. Berawal dari serangan balik cepat, umpan Vinicius bisa diselesaikan dengan sepakan Paqueta di kotak penalti yang berbuah gol. Brasil unggul 4-0 di menit ke-36. Skor bertahan hingga turun minum.
(Editor/Fathur Rozi)