Pelatih RANS Nusantara FC Rahmad Darmawan menyoroti kinerja wasit yang dinilai merugikan timnya saat bersua PSIS Semarang dalam lanjutan laga kompetisi Liga 1 Indonesia, Sabtu (23/7/2022).

Menurutnya, beberapa keputusan wasit justru merugikan tim yang dibesutnya. Karenanya, Dia berharap Liga 1 segera menggunakan teknologi VAR atau sejenisnya. Ia tak mau ada lagi keputusan merugikan dari wasit.

Hingga saat ini, penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di kompetisi sepakbola Indonesia masih sebatas wacana semata.

Keterbatasan dana dan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kendalanya.

Absennya VAR membuat kontroversi keputusan wasit masih terjadi, bahkan sejak pekan pertama Liga 1 2022. RANS menjadi salah satu korbannya saat dihukum tendangan penalti akibat diving pemain PSIS Semarang Oktavianus Fernando, Sabtu (23/7/2022).

Baca Juga:   Ambisi Cahya Supriadi Usai Tampil Bersama Persija Jakarta di Liga 1 2022-2023

“Sebetulnya saya sudah pernah bicarakan soal kapan kita menggunakan suatu teknologi menyerupai VAR, mungkin namanya bukan itu,” kata Rahmad Darmawan kepada wartawan.

Rahma Darmawan kemudian mencontohkan penggunaan video yang digunakan dalam kompetisi lokal di kabupaten Bandung.

Menurutnya, teknologi tersebut sangat sederhana namun sangat membantu wasit dalam memberikan keputusan yang akurat.

“Apakah boleh menciptakan sendiri atau apa? Saya pernah menyaksikan BPL (Bandung Premier League) pernah pakai, itu sangat sederhana, tapi sangat membantu. artinya hal seperti itu perlu dipikirkan,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga:   Soal Keluhan Jadwal Kickoff Malam dan kualitas Tayangan, Begini Respon Broadcaster Liga 1 

Kemudian, Rahmad Darmawan hanya menyampaikan aspirasi saja bahwa VAR memang sangat dibutuhkan. Maklum, tim yang dibesutnya sudah merasakan keteladanan sang pengadil lapangan. Padahal Liga 1 Indonesia baru berjalan dua pekan.

“Kami mau pertandingan jalan adil, itu saja. buat kami, human error itu bagian dari suatu yang bisa terjadi dalam pertandingan. Termasuk reaksi yang kami sampaikan bagian dari kesalahan,” ucap Rahmad Darmawan.

Lebih lanjut, mantan arsitek Timnas Indonesia tersebut meminta semua pihak untuk terus berbenah demi menciptakan persepakbolaan Indonesia yang semakin berkualitas.

“Tapi semuanya tentu introspeksi, agar lebih bagus lagi karena sepak bola Indonesia harus semakin baik,” tuturnya

Baca Juga:   Netizen Sedih, Berita Buruk Hampiri Pratama Arhan Tepat Sebelum Gabung Tokyo Verdy

Rahmad Darmawan memang menjadi salah satu pengagum penggunaan teknologi serupa VAR sebagaimana diterapkan di BPL. Meski hal itu sebenarnya tak bisa digunakan di kompetisi resmi seperti Liga 1.

Penerapan teknologi VAR harus sesuai dengan aturan, wasit yang mengoperasikannya pun harus punya sertifikasi.

Sedangkan untuk mendapatkan sertifikasi itu, wasit harus mengikuti kursus yang membutuhkan biaya besar dan waktu yang tak sebentar.

Konkritnya, Indonesia masih sangat kekurangan wasit yang memiliki lisensi sebagai pengadil lapangan yang berkompeten. Hingga saat ini, Indonesia baru memiliki lima wasit dengan lisensi FIFA.

(Editor/Fathur Rozi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan