Menpora Zainudin Amali belum bisa memberikan penjelasan resmi terkait keberlanjutan  kompetisi Liga 1, Liga 2, Liga 3 pasca tragedi Kanjuruhan.

Zainudin Amali justru mengaku sangat tergantung pada kebijakan dari pihak kepolisian.

Sebagaimana diketahui, persepakbolaan nasional menjadi vakum akibat tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 jiwa dan sejumlah korban luka, 1 Oktober 2022 lalu.

Hampir satu bulan berlalu, PSSI berencana untuk melanjutkannya dalam waktu dekat. Ada beberapa opsi yang bisa menjadi pilihan, termasuk digelar dengan sistem bubble seperti saat pandemi COVID-19. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Zainuddin Amali hanya memiliki wewenang sebatas menjalankan koordinasi dan tidak bertindak sebagai penentu keputusan.

“Pemerintah itu Polri bukan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Saya biasanya pimpin rapat koordinasi saja. Nanti pasti ada Rakor lagi,” kata Amali ketika ditemui di Wisma Kemenpora, pada Rabu (2/11/2022).

Namun demikian, Zainuddin Amali memprediksi laga hanya akan dilaksanakan dengan tanpa penonton.

“Tapi bayangan saya belum ada penonton. Kalaupun sistem bubble? Ya, silakan saja. Apa yang dilaksanakan PSSI mereka yang menyelenggarakan dan tanggung jawab,” imbuhnya kemudian.

Akan tetapi, politikus asal Gorontalo tersebut memastikan, meskipun kompetisi berjalan tak akan memengaruhi penyelidikan.

Zainudin amal di kemudian mengutip isi pernyataan dari Presiden FIFA terkait keberlanjutan sepak bola Tanah Air.

Baca Juga:   Breaking News: 5 Nama Ditetapkan Sebagai Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Gak Ada Pengurus PSSI

“Penyeledikan (Tragedi Stadion Kanjuruhan) terpisah urusannya. Kan itu Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan, kita boleh bersedih tapi ini (sepak bola) harus berjalan,” kata Amali.

(Editor/Fathur Rozi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan