Keberlanjutan Liga 1 masih menjadi simpang siur karena terkendala restu dari pemerintah pasca tragedi berdarah di Kab. Malang beberapa hari yang lalu.

Belum juga jelas, kini tersiar isu terbaru mengenai format liga 1 yang mau diubah dari bentuk sebelumnya.

Melansir dari detik.com, format yang dimaksud adalah Sentralisasi. Apa itu format sentralisasi?

Yaa.. format ini disatukan di satu tempat tertentu setiap pertandingan tidak lagi ada kandang tandang.

Hal ini disampaikan oleh ketua PSSI, Muchammad Irawan.

“Sekarang karena tidak ada Covid klaster namanya. Akan disatukan di Jawa Tengah nanti sentralisasi semua di situ. Venue-nya kan banyak di Jawa Tengah bisa pinjam di Yogyakarta dan lain sebagainya. Nah di situ aja bermain sehingga nanti konsepnya apa yang mungkin tanpa penonton dulu,” jelasnya.

Kalau format ini nantinya dipilih, sudah tentu akan banyak protes dari berbagai club yang berlaga karena nantinya akan berkaitan erat dengan financial club.

diamini oleh Pengamat sepakbola dari Football Institute, Budi Setiawan kurang setuju dengan format baru itu. Menurutnya, hal tersebut akan merugikan pendapatan klub.

“Menurut saya tidak efektif jika Liga 1 lanjut tapi dengan sentralisasi. Sebagian besar klub ingin kompetisi lanjut dengan format home and away. Karena disini roda perputaran ekonomi klub bergerak, jika kompetisi lanjut tapi tersentralisasi keuangan klub justru semakin tergerus, tanpa ada pemasukan bagi klub,” jelasnya kepada detikSport.

Baca Juga:   Ingin Tampil Bela Persib, Ezra  Mengaku Siap Hajar Madura United

Sungguh miris, belum juga ada kepastian kapan keberlanjutan liga 1. Sekarang sudah muncul perubahan format baru pertandingan. Kita tunggu saja seperti wajah sepak bola tanah air ke depannya. Haruskah kita merubah format kompetisi atau merubah PSSI nya saja. Berikan komentar kalian!

(Editor/Fathur Rozi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan