Efek Berani Fernando Santos di Piala Dunia 2022 Berujung pemecatan
Pelatih timnas Portugal Fernando Santos diberhentikan oleh federasi sepak bola Portugal pasca kegagalan A slancio di ajang piala dunia edisi kali ini.
Fernando Santos yang menukangi Ronaldo dkk sejak tahun 2014 harus menerima pemutusan kontrak 1.5 tahun lebih cepat dari kesepakatan sebelumnya yaitu tahun 2024.
“Federasi Sepakbola Portugal dan Fernando Santos sepakat mengakhiri perjalanan luar biasa yang dimulai sejak September 2014,” ujar pernyataan FPF.
“Setelah menorehkan salah satu penampilan terbaik di Piala Dunia Qatar, FPF dan Fernando Santos merasa inilah saat yang tempat memulai era baru.
“Petinggi FPF akan memulai pencarian pelatih timnas baru mulai sekarang.”
Fernando Santos mulai melatih Portugal pada September 2014. Prestasi terbaiknya adalah mengantarkan Portugal menjuarai Euro 2016 dan UEFA Nations League 2019.
Namun selain karena kegagalan Portugal dalam piala dunia kali ini sebagai alasan pemecatannya, muncul alasan lain yang mencuat yaitu keberanian Santos dalam memperlakukan Mega bintang mereka Cristiano Ronaldo.
Banyak fans Ronaldo yang tidak terima dibangku cadangkannya Ronaldo dalam pertandingan melawan Maroko yang membuat Portugal kalah dari Ziyach dkk dan harus memupus harapan mengangkat trofi piala dunia kali ini.
Salah satu yang mengkritik keras keputusan tersebut adalah legenda Portugal, Luis Figo.
Figo berpendapat mencadangkan Ronaldo dalam pertandingan krusial adalah sebuah kesalahan. Pertandingan sebelumnya dengan mencadangkan Ronaldo bukanlah sebuah tolak ukur yang baik dalam mengambil keputusan.
“Anda tidak bisa memenangkan Piala Dunia sepakbola dengan Ronaldo di bangku cadangan. Baiklah Anda menang melawan Swiss? Hasil yang bagus! Tapi bisakah Anda melakukan ini setiap pertandingan? Tidak. Mengesampingkan Ronaldo adalah sebuah kesalahan, kekalahan ini ada pada manajemen tim dan manajer,” ujar Luis Figo
Kini, Portugal sedang menyeleksi berapa calon pelatih sebagai pengganti Fernando Santos kedepannya muncul satu opsi yakni Jose Mourinho.
(Editor/Fathur Rozi)