Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mendapatkan kritikan dari netizen usai tak mampu memberi medali emas di Sea Games 2021 cabang olahraga sepak bola.

Sebelumnya, Shin Tae-yong juga gagal memberikan gelar juara untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 usai kalah lawan Thailand di babak final.

Sempat dimaklumi usai kalah lawan Thailand di final Piala AFF 2020, namun netizen mulai meneriakkan untuk STY Out ketika skuad Garuda Muda gagal raih medali emas di Sea Games 2021.

Shin Tae-yong sendiri menyadari bahwa teriakkan dari netizen untuk memaksanya segera keluar dari pelatih Timnas Indonesia itu ada, namun ia tak mundur sedikitpun.

Sebagian kecil netizen Indonesia menyuarakan rasa kecewa mereka terhadap prestasi timnas Indonesia di bawah kendali Shin Tae-yong, setelah beberapa tahun menukangi timnas.

STY Out sempat muncul kembali ketika Timnas Indonesia U-23 gagal meraih medali emas di kompetisi Sea Games 2021 usai kalah melawan Thailand di babak semifinal.

Dalam laga tersebut Timnas Indonesia tidak bermain buruk, mereka mampu menyerang Thailand namun beberapa peluang emas gagal dimanfaatkannya menjadi gol.

Bahkan laga berjalan hingga babak perpanjangan waktu, sayang skuad Garuda Muda kebobolan di menit 93 dan gol tersebut menjadi satu-satunya di laga itu.

Alih-alih memperhatikan teriakan netizen di sosial media, Shin Tae-yong malah menyarankan netizen untuk protes kepada PSSI agar segera membangun training centre.

“Saya tidak goyah dengan kata-kata netizen. Saya ke sini untuk mengembangkan sepakbola Indonesia.”

“Netizen lebih baik bicara tentang training centre,” ungkap sosok asal Korea Selatan itu, ketika ditemui di Hanoi, Vietnam.

Shin Tae-yong menegaskan untuk Timnas Indonesia agar bisa segera memiliki training centre agar bisa mengembangkan sepakbola di usia dini dengan begitu masa depan akan lebih cerah.

“Jadi mungkin netizen bisa bicara kepada PSSI soal training centre. Kita harus berbicara sama-sama untuk membuat training centre.”

“Dengan adanya training centre, bisa mengembangkan sistem sepakbola usia dini. Baru dir situ, Indonesia akan berkembang dan masa depan sepakbola Indonesia bisa lebih cerah,” tegas dia.

(Editor/Yusril Fahmi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan