Desak Pemerintah segera Lanjutkan Liga 1, Iwan Bule: Banyak yang Bergantung Pada Sepak Bola !
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengaku telah mendesak pemerintah untuk segera menentukan kebijakan terkait kelanjutanLiga 1 2022-2023.
Sebagaimana diketahui, Liga 1 2022-2023 memang dihentikan oleh pemerintah pascar Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022 lalu.
Terkait hal itu, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penanggung jawab sudah mengadakan owner meeting dengan klub Liga 1.
Hasilnya, terdapat tiga skenario terkait waktu kick-off Liga 1 2022-2023.
Rencananya, PT LIB akan menggulirkan kembali Liga 1 antara 18,25 November atau 2 Desember 2022.
Meskipun hal tersebut hanya sebatas rencana yang belum pasti terealisasi.
Mochamad Iriawan mengatakan saat ini PSSI pasrah menunggu restu dari pemerintah.
“Kami merencanakan, tapi izin diberikan dari otoritas yang berwenang, pak Kapolri atas koordinasi dengan Menpora,” kata Iriawan, Selasa (8/11/2022).
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu sendiri memohon kepada pemerintah bisa segera memberi izin.
“Saya mohon segera, jadi kami sudah maksimalkan.” Imbuhnya.
Pasalnya, Iwan Bule menegaskan bahwa banyak orang yang menggantungkan pendapatannya pada Liga 1 2022-2023.
“Udah owner meeting, teman-teman sepakat mau jalan. Karena kasian gitu kalau berhenti. Banyak orang yang menggantungkan hidupnya di sepak bola.” Tuturnya .
“Ada pemain, pemain sudah kasihan, kemarin teman-teman dari APPI datang ke kami menyampaikan mereka sudah kesulitan meski tetap digaji kan gitu.” Terangnya.
Lebih lanjut, Iwan kembali menegaskan, sangat ingin melanjutkan Liga 1 dengan pola yang dipasrahkan pada pemerintah.
“Kemudian, belum lagi karyawan, kit man, umkm, itu betul-betul kesusahan mereka. Dan nanti bergulir liga, polanya saya ngikut aja dari pemerintah,” pungkasnya.
Iwan Bule mengaku pasrah kepada pemerintah terkait sistem dan skema kelanjutan dari Liga 1.
“Tentu kembali dari pemerintah untuk memberikan izin kepada kami, polanya terserah pemerintah,” ujar Iwan Bule.
(Editor/Fathur Rozi)