Adilson Maringa selaku pemain Arema FC berduka lantaran kekasihnya meninggal dunia pada Senin, 20 Juni 2022.
Namun, kiper Arema FC tersebut membuat keputusan berani demi tim yang ia bela. Sang pemain memilih tidak kembali ke Brasil meskipun pacarnya Gleycy Correia meninggal dunia.
Kabar duka tersebut tentu berat diterima oleh Adilson Maringa, namun ia lebih mementingkan timnya saat ini lantaran ia juga baru kembali ke Indonesia.
Pemain asal Brasil tersebut akhirnya memilih untuk membela Arema FC di Piala Presiden 2022.
“Saya tidak akan pulang, saya baru datang kesini, saya tetap di Indonesia demi Arema,” ucap Adilson Maringa sebagaimana dikutip BERITA KBB dari Instagram @wearemanianet pada Rabu, 22 Juni 2022.
Tentu sebagai kekasih ia akan merasa hancur setelah tau sang kekasih meninggal dunia, namun ia memilih untuk tidak pulang ke negaranya.
Hal tersebut sudah menjadi resiko pekerjaannya yaitu sepak bola yang menuntut untuk dirinya bertindak secara profesional.
Pemain berusia 31 tahun tersebut sempat memberikan sebuah pernyataan bahwa tak mudah menjalani kehidupan di dunia persepakbolaan.
Terlebih untuk para pemain asing yang harus jauh dari orang-orang yang mereka cintai.
Adilson Maringa diketahui memiliki hubungan LDR atau jarak jauh dengan kekasihnya.
Keduanya tinggal di negara yang berbeda dan Adilson Maringa harus bekerja di Indonesia sementara kekasihnya tinggal di Brasil.
Manajemen Arema FC juga menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Hal tersebut diwakili oleh Manajer Arema FC, Ali Rifki.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya Gleycy Correia yang merupakan orang terdekat Maringa,” kata Ali Rifki.
Pihak Arema FC menguatkan hati kiper andalannya untuk tetap tegar menghadapi kenyataan tersebut.
“Kami juga menguatkan hati Maringa untuk tetap tegar,” kata Ali Rifki, Rabu (22/6/2022).
“Jadikan ini sebagai semangat untuk bangkit,” ucap Ali Rifki.
Ali Rifki menekankan bahwa Maringa harus miliki tekat kuat untuk bisa berikan yang terbaik untuk orang yang disayanginya, dan ia menghimbau sang pemain untuk bangkit.
“Harus punya tekat kuat untuk memberikan yang terbaik bagi orang terkasih,” ujarnya.
(Editor/Yusril Fahmi)