Wing back timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam tengah mematok target tinggi di Korea Selatan.

Hal tersebut disandarkan pada pencapaiannya sementara bersama Ansan Greeners.

Akan tetapi, ia harus introspeksi dengan apa yang didapatnya di klubnya. Pasalnya, ia memiliki kelemahan dalam hal skill defensif.

Bisa saja kelemahan tersebut akan mengantarkannya bernasib seperti Pratama Arhan jika pindah ke klub besar Korea Selatan.

Asnawi Mangkualam baru saja mengakhiri musim kedua di Ansan Greners dengan capaian lebih baik ketimbang musim lalu.

Musim ini, Asnawi Mangkualam mencatatkan 27 pertandingan (musim lalu 15 laga) dengan kontribusi dua gol dan dua assist.

Secara kuantitas, bek timnas Indonesia itu terbukti berhasil membuktikan dapat bersaing di kasta kedua Korea Selatan.

Atas Hasil tersebut, boleh saja Asnawi merasa dapat memasang target promosi ke kasta tertinggi, entah bersama Ansan Greeners atau hijrah ke klub lebih besar.

“Di sini saya bisa mendapatkan kualitas yang baik bersama teman-teman yang berkualitas juga,” ujar Asnawi di kanal Youtube K-League (21/10/2022).

Asnawi mangkualam kemudian mengkonfirmasi keinginannya untuk bisa naik level ke kasta yang lebih tinggi dengan klub yang lebih berkualitas.

“Tentunya saya (berharap) bisa bermain di kasta tertinggi di Korea Selatan,” tandasnya.

Asnawi memang bisa menawarkan daya ledaknya jika berada di area ofensif, mengingat itu adalah kekuatan terbaiknya.

Bek-bek Korea terlihat kerepotan ketika diajak lari oleh Asnawi, yang kerap diakhiri umpan silang akurat.

Namalun demikian, Catatan apik tersebut juga menyisakan celah pada peran Asnawi yang bisa dieksploitasi oleh para pemain lawan.

Baca Juga:   Pratama Arhan Hijrah! Netizen Jepang Beri Reaksi Keras Terhadap Sikap Tak Sopan Suporter Indonesia

Pada awal musim, Asnawi sempat dikirim oleh pelatih Cho Min Kook (yang kemudian dipecat) ke tim cadangan akibat terus menjadi beban tim saat pertandingan.

Asnawi tercatat berulang kali menjadi penyebab gol langsung tim musuh, entah karena tak bisa menjaga lawan, telat naik menciptakan perangkap offside, atau melakukan pelanggaran tak perlu.

Beruntung, penunjukan pelatih anyar Lim Jong Heon sempat membangkitkan Asnawi, terutama perubahan formasi menjadi tiga bek, di mana ia terbebaskan di posisi wing back.

Hasilnya, torehan dua gol dan dua assist Asnawi dicetak di era Lim Jong Heon, yang mengkonfirmasi daya ledak Asnawi.

Namun sekali lagi, Asnawi masih menjadi titik lemah Ansan Greeners dalam situasi bertahan, seperti saat menyebabkan penalti pada laga kontra FC Anyang (1/10/2022).

Gantungan tersebut menjadi kelemahan besar yang harus segera diperbaiki Asnawi sebelum pindah ke klub yang lebih besar.

Pasalnya, nasib serupa Pratama Arhan di Tokyo Verdy sangat mungkin diderita Asnawi apabila kelemahannya tersebut tidak kunjung mendapatkan solusi.

Seperti diketahui, Pratama Arhan Cuma diberi kesempatan satu kali di sepanjang musim, dengan pihak Tokyo Verdy mengungkap ia kekurangan skill defensif.

Hal tersebut perlu mendapatkan evaluasi dari semua pemain Indonesia yang gemar ikut membantu penyerangan namun sering lupa kembali untuk mengawal lini pertahanan.

Masalahnya, para penyerang sayap di Liga luar negeri juga memiliki kualitas untuk membuat umpan silang mematikan dari posisi yang mereka tinggalkan.

(Editor/Fathur Rozi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan