Semakin kesini piala AFF sudah tidak lagi menjadi daya tarik negara Anggota Federasi. mereka menganggap turnamen tersebut hanya rutinitas ditambah lagi ajang sepak bola dikawasan Asia tenggara tersebut tidak masuk dalam hitungan FIFA.

Gerak gerik tersebut sudah tercium dari beberapa pagelaran AFF beberapa edisi sebelumnya. Thailand sudah beberapa kali mengatakan bahwa level mereka sudah diatas negara kawasan sehingga menjuarai AFF bukan lagi nilai Prestisius. Thailand hadir dengan skuad seadanya. Mereka beralasan klub memiliki keputusan sendiri.

“Piala AFF 2022 tidak berlangsung ada kalender FIFA,” tutur pelatih Mano Polking (3/12/2022).

“Oleh karena itu, kami memahami dan menghormati keputusan yang dibuat karena itu adalah keputusan klub,” ungkap pelatih Thailand ini.

Terbaru. Malaysia juga ikut ikutan, tim singa Malaya ini tidak begitu ngotot pada ajang ini. Mereka membawa pemain sebisa mungkin untuk dibawa.

Alasan kedua negara tersebut serupa yakni izin klub tidak menyertai keinginan federasi karena piala AFF tidak masuk kelender FIFA sehingga klub tidak wajib melepas pemain mereka.

Baca Juga:   Lolos ke Semifinal, Berikut Cuplikan Video Gol Timnas Indonesia Lawan Myanmar

Skuat asuhan Kim Pan-gon juga penuh tambal sulam seturut kebijakan klub Johor Darul Takzim.

Pihak JDT yang rutin berkompetisi di level Asia menganggap Piala AFF 2022 hanya akan mengganggu libur akhir musim para pemainnya.

Akibatnya, sebanyak 11 pemain JDT absen dari Piala AFF 2022, termasuk para pemain terbaik seperti Arif Aiman dan Natxo Insa.

Baca Juga:   Timnas Indonesia Tembus 9.3 Juta Euro, Termahal dalam Daftar Skuad AFF 2022

“Mereka memberikan segalanya, tapi pemain juga manusia yang bekerja, berlatih, bermain sejak Januari, apa manusia bekerja tanpa hari libur?” tulis TMJ di Instagram (30/12/2022).

“Piala AFF adalah piala yang mengacaukan jadwal pertandingan, misal Januari report game, Piala AFF berakhir tanggal 15 Januari, mau liburan kapan?” racaunya.

Pihak FAM tampak bersikap legowo karena keputusan JDT dilandaskan pada regulasi FIFA.

(Editor/Fathur Rozi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan